— Give Rossi's Brief History
![]() |
| Under Pressure? The Show Must Go On! |
Kirana
menahun Vale Yellow 46 melintas batas
nalar terliar. Dia tetap tegap berdiri di jajaran pebalap papan atas sejak pesona Michael Sydney Doohan (Mick) masih bersinar terang hingga
sekarang ketika Maverick Viñales Ruiz (Mack) mulai menggelinjang. Laki
yang mencintai ibunya meski lebih cinta orangtua terutama keutuhan keluarga
dan rumah tangga.
Namanya
Valentino Rossi. Dia lahir pada tanggal 16 Februari 1979. Ibunya
bernama Stefania Palma, seorang surveyor di kota Tavullia. Bapaknya
bernama Graziano Rossi, seorang pebalap profesional
kendaraan roda dua maupun roda empat.
Stefania menyebut bahwa
waktu kecil Vale anak yang penurut. Sang ibu juga menuturkan
tak seorang pun, baik guru-guru maupun para orangtua siswa lainnya, pernah mengeluhkan perbuatan anaknya saat dia masih di bangku taman kanak-kanak.
Graziano menamainya Valentino sebagai caranya menghormati sahabatnya. Sahabat Graziano yang
bernama Valentino mengakhiri bicycle race setelah
tewas tenggelam di laut dekat Pesaro saat berusia 18 tahun. Alasan
lainnya adalah bahwa hari Valentine ternyata jatuh dua hari sebelum buah hatinya dilahirkan.
Apapun alasannya, sudah pasti orangtua berharap Vale menjadi seseorang
yang berarti,
bukan sekadar simbol atas sesuatu. Bukan semata simbol perjuangan
cinta juga bukan hanya simbol perlawanan terhadap rezim lalim. Nama adalah doa dari pemberi nama
kepada yang diberi nama. Selain diucapkan dalam serentetan rangkaian ritual ibadah mahdhah, doa juga bisa
diungkapkan melalui sebuah nama yang disandangkan. Doa
yang dihembuskan oleh orangtua sedari dini dalam suasana bahagia melalui sebuah
nama akan terus menyerta tanpa sirna.
Waktu kecil Vale gemar merakit miniatur sirkuit dengan menggunakan
kotak korek api sebagai mobilnya. Tak lama kemudian, dia senang mengendarai sepeda walau
dengan kedua kaki yang terentang ke kiri dan kanan.
Itulah beberapa pengalaman masa kecil Vale. Saat dia masih menjadi bocah yang
penurut dan manis. Dia lalu berubah menjadi liar saat mulai kenal mesin beroda
dua.
Nomor 46 yang dipakainya kali pertama didapatkan Vale ketika dia ikut balapan minibike. Waktu itu dia satu tim dengan dua
teman lain, Marco dan Maurizio Pagano, yang datang dari Gateo a Mare (wilayah yang terletak di Emilia-Romagna, tetangga Parma). Mereka adalah dua bersaudara yang dengan baik hati meminjamkan motor
Aprilia 125 kepada Vale. Motor inilah yang dikendarai Vale ketika
memula kariernya di Misano.
Vale dan duo Pagano kebetulan bisa memakai nomor yang sama, 46, karena
mereka berlaga di tiga kategori balapan yang berbeda. Mereka sangat mengagumi
negeri Jepang sekaligus para pebalap negeri itu. Suatu hari, mereka sangat terpesona waktu melihat salah seorang pebalap
di Grand Prix Jepang. Pebalap itu begitu hebat karena mampu melakukan
gerakan-gerakan yang mendebarkan, terlihat sangat berani. Nomor 46 waktu itu dikenakan pebalap Jepang yang mereka kagumi.
Sejak saat itulah mereka mulai memakai nomor 46, yang tetap Vale pertahankan hingga kejuaraan di
ltalia, kemudian menyusul di Eropa juga. Walakin saat Vale benar-benar
telah menjadi juara dunia, dia baru ditawari untuk memilih nomornya sendiri. Anehnya, Vale baru menyadari kalau
nomor 46 adalah nomor yang dipakai bapaknya saat Graziano menjuarai Grand Prix Morbidelli 250 cc tahun 1979. Tahun yang sama saat
dia dilahirkan. Karena itulah dia kemudian memutuskan
untuk memakai nomor tersebut.
![]() |
| Love of my Life. |
Bagi Vale, nomor 46 adalah lambang kariernya juga bagian dari dirinya. Nomor itu benar-benar melambangkan perjalanan sepanjang menggelinjang
bicycle race
yang sangat hebat. Bahkan ketika dirinya menjadi juara dunia, nomor 1 yang diperkenankan
untuk digunakannya, ditanggalkan. Manunggaling Vale-46 juga Manunggaling Rossi-46
adalah sematan tanpa bantahan.
Kariernya dimula
dengan rasa gelisah yang medera jiwa.
Saat dia harus memutuskan untuk memilih roda empat atau roda dua,
go-kart atau sepeda motor. Dia
akhirnya
memutuskan untuk memilih roda dua, sepeda motor. Aprilia
125
dipilihnya sebagai cinta pertama ketika mulai berlaga. Vale terus saja
berlaga. Dari arena ke arena. Melahap putaran demi putaran sepanjang menggelinjang
balapan. Dia melakoni sepenuh hati, menampakkan dengan kentara
satu sisi restoe boemi bohemian rhapsody.
Kemenangan pertamanya berhasil menghilangkan ketakutan kedua
orangtuanya. Kemenangan keduanya berhasil menghilangkan rasa kurang percaya
dirinya. Dan kemenangan ketiganya menyuntikkan rasa yakin diri padanya. Keberhasilan mencatatkan kemenangan
selalu dia ungkapkan dengan ragam macam ekspresi hingga kini.
Mengekspresikan kebahagiaan adalah wujud rasa syukur atas anugerah yang
didapatkan.
Sebagai siswa sekolah,
Vale termasuk pintar. Dalam banyak hal lainnya
dia juga tak mengalami masalah. Keluarga, tetangga, dan teman merasa senang akan
kehadirannya dan menikmati kebersamaan dengannya. Walakin
satu hal yang paling dia inginkan adalah ikut balapan. Melaju kencang dan sangat kencang. Itulah pilihan yang diambil sebagai
identitas penyerta personalitasnya. Dia memilih meninggalkan pendidikan formal di sekolah demi mengikuti kejuaraan balap motor.
Vale memiliki interaksi intim dengan Massimiliano Biaggi.
Uniknya, Biaggi adalah salah satu pebalap teladan Vale pada masa remaja. Vale bahkan mengakui bahwa di kamarnya terpampang poster Biaggi. Vale sengaja memajang
poster Max sebagai bentuk kekaguman pada pebalap
asal Italia ini. Selain dengan Biaggi, Vale juga memiliki hubungan mesra dengan Manuel Gibernau Bultó (Sete).
Lintasan
Losail adalah pemantik kemesraan mereka. Tikungan terakhir
Jerez adalah salah penegasnya.
Walau demikian,
Vale tetap melihat lawan dalam suasana sukma hening, ketika rasa dhemen-sengit
tak lagi menggelayut mewujud kabut jiwa. Dia bisa ikutserta
merasakan rasa pebalap liyan.
Larut dalam duka mendalam saat Daijirō Katō [加藤 大治郎] tewas mengenaskan
di Suzuka. Memuji capaian menawan Casey Joel Stoner (Stoner). Juga menghadiahkan
penampilan menawan untuk pasangan dalam ikatan persahabatan cinta yang tulus ketika Nicholas
Patrick Hayden (Nicky) undur diri dari lintasan MotoGP.
Setiap pebalap adalah battle-mate bagi Vale. Dia bisa
bertarung panas di lintasan, saling memendam rasa dengan terus menerus diam
tanpa menyapa, hingga memberi ungkapan selamat ketika ada yang sedang bahagia. Vale memahami bahwa dia selalu
bertarung sekaligus berjuang bersama sesama pebalap. Dan tak
ada kata lain yang akrab dengan MotoGP selain battle
sebagai pewadah makna pertarungan dan perjuangan.
Vale menjadi mujtahid dan mujaddid dalam ajang balapan. Saat
sebagian kalangan
mengungkapkan bahwa pebalap tak lebih penting daripada motor, Vale tak ragu melontarkan
pandangan yang kosok bali. Karena itulah dia memilih berpisah baik-baik
dengan Honda lalu Ducati saat pertentangan pandangan tak lagi bisa dipadukan.
Saat pebalap memandang
balapan adalah olahraga individu, Vale menyatakan dengan tegas bahwa
balapan olahraga tim. Itulah sebab yang membikinnya ikutserta
memperjuangkan rekan satu tim saat dia berada di tikungan perubahan. Dia tak
merisaukan cacian yang dialamatkan padanya, walakin
segera marah saat cacian dialamatkan pada timnya. Bagi Vale, tim sangat penting, hasil unjuk kerja mereka senantiasa diapresiasi, kehadiran mereka
selalu dihormati.
Peristiwa Suzuka
pada 2003 membikin Vale menggagas Komisi Keselamatan. Dia mengajak seluruh pebalap
berunjuk rasa atas dasar peristiwa yang menimpa Kato. Kini
suara unjuk rasa para pebalap didengar. Aspirasi mereka diapresiasi. Pendapat
para pebalap menjadi suara utama dalam pengambilan keputusan terkait
keamanan lintasan balapan.
Vale sebenarnya bukanlah
pebalap maupun olahragawan. Dia hanyalah seniman sekaligus simbol dalam
arena balapan. Saat membicarakan balapan, namanya tak perlu menunggu waktu
lama untuk melintas dalam angan. Penampilannya terus ditunggu lalu dikenang.
Jiwanya tak mati dimakan zaman.
Vale bukanlah
siapa-siapa, cuma manusia biasa yang berusaha membikin sesama manusia larut
dalam kebahagiaan. Meski ada rasa tertuang yang menyakitkan hingga dia harus
rela menyebut Clara Rossi dan Luca Marini sebagai saudara tiri. Setitik
perih yang mendewasakan untuk terus dapat melawan badai sepanjang menggelinjang. Dengan
balapan, dia bisa berusaha menghapus satu sisi yang menyisakan
perih yang dalam, melahirkan satu sisi penghapus sunyi yang panjang.
|
A Day at the Race when Vale's parents were together.
|
B.Sn.Wg.181149.37.210816.22:44
Catatan Berkelindan Vale:
[01] Yang menang, yang dikenang
http://alobatnic.blogspot.co.id/2016/03/vale-phillip-island.html
[02] Pulang Lalu Berpulang
http://alobatnic.blogspot.co.id/2016/04/daijiro-kato-74.html
[03] The Greatest Battle-Mate
http://alobatnic.blogspot.co.id/2016/07/rnb.html
![]() |
| Riding in pain. |






