— unjuk karya persahabatan cinta
yang tulus
Persahabatan Dhani dengan Andra
sudah
terjalin sejak lama. Sejak mereka berjumpa di SMPN 06 Surabaya, mereka mulai menjalani ikatan persahabatan cinta yang tulus.
Bagi Andra, Dhani adalah sahabat hebat, bukan sekedar orang dekat yang
hanya menjadi yes man. Semula
perkenalan mereka berlangsung ‘panas’. Andra selalu bilang, “Sopo arek iki?” (Jawa: siapa anak
ini?), ketika Dhani lewat di depannya.
Belakangan keduanya malah disatukan oleh pagelaran Pelantan melalui
kegandrungan yang sama pada musik. Mereka mengikuti ekstra kurikuler musik di
sekolah mereka, yang diajar oleh Pak Mul. Dari sini Andra mulai tertarik
menekuni musik.
Perkenalan Andra dengan musik sebenarnya sudah lama. Sejak kecil, ia rajin
terpaksa menyimak langgam-langgam koleksi kakanya. Andra pun sempat berhasrat
menjadi drummer. Sayang keadaan
perekonomian memaksanya memendam impian yang tak pernah terwujud ini.
Andra kemudian menekuni gitar, yang saat itu mudah dipinjam. Ia pun mulai
sering ikut nongkrong Dhani dan kawan-kawan
sambil memainkan gitar. Lama-lama Andra mulai memahami kepribadian Dhani yang
tak ragu bicara apa adanya dan tak suka basa-basi. Ia juga belajar banyak pada
Dhani di awal menekuni musik.
Ketakraguan Dhani dalam bicara apa adanya sangat diapresiasi oleh Andra.
Dari sikap inilah Andra merasakan kepedulian Dhani sebagai sahabat. Ketika
Andra melalukan sesuatu yang tak selayaknya dilakukan, Dhani kemudian menegur.
Interaksi intim yang mereka bina bersama semenjak remaja menjadikan mereka
tak perlu banyak menghabiskan waktu untuk bicara bersama. Masing-masing sudah
memahami kepribadian dan batasannya. Andra belakangan jarang terlibat obrolan
dengan Dhani. Bukan karena ada sumbatan dalam interaksi mereka, namun karena
Andra melihat tak ada perubahan dari Dhani. “Dari dulu juga gitu, cuma botak aja sekarang,” ungkapnya. Kesetiakawanan Dhani juga diamini oleh Andra.
Dengan dirinya yang tak pernah mengalami masalah pribadi seberat Ari dan
Erwin, serta memutuskan berkiprah di DEWA19 tak menjejak Wawan, Andra menjadi
satu-satunya pendiri DEWA19 yang bertahan selain Dhani. Keduanya memang cocok
dan interaksi intim mereka sudah lama terjalin erat. Hanya selisih beberapa
tahun saja sebelum Dhani pertama berjumpa Maia pada Januari akhir 1980-an.
Bagi Dhani sendiri, Andra juga sangat hebat. Kesabaran Andra ketika menjadi
pendengar adalah hal megah bagi orang yang murah bicara seperti Dhani. Tak
sekedar mendengarkan, Andra juga ikut serta berpikir sambil mendengarkan.
Obrolan mereka selalu dalam suasana mesra dan santai. Mungkin kalau sekarang
lebih mesra daripada Dhani dan Maia yang sama-sama dimulai saat remaja.
Satu
perpaduan seru terjadi ketika keduanya bahu membahu menjaga nyawa DEWA1919
di perlintasan masa. Mangkel dengan mungkret-nya proses
penyelesaian album Bintang Lima, Dhani mengajak Andra untuk menggarap
proyek solonya.
Ahmad Band,
proyek sampingan dibuat sebagai sarana unjuk rasa Dhani yang saat itu tak bisa
dilakukan bersama DEWA19. Ahmad Band juga menjadi debut Dhani dalam menggarap
band di studio miliknya, Studio Rumahku.
Saat itu
sendiri, DEWA19 memang sedang dirisak riak kuldesak. Sementara keadaan
lingkungan Republik Indonesia sedang terhentak. Hanya Dhani dan Andra yang
memungkinkan unjuk rasa melalu karya mereka di ranah musik.
Ari dan
Erwin sulit keluar dari keruhnya satu sisi dunia. Padahal Dhani pun sempat
ikutan mencoba narkotika, meski tak sampai menjadi pecandu. Hanya Andra yang clear
dari narkotika.
Tak ingin
Ahmad Band tertutup bayang-bayang DEWA19, membikin Dhani menggaet orang lain
yang bisa menyuntikkan rasa baru. Ia sudah menggaet Andra, jadi akan menjadi
masalah jika menggaet orang yang nuansanya serupa dengan DEWA19. Ahmad Band
juga tidak dibentuk untuk menandingi serta menggantikan DEWA19.
Untuk itulah
ia mengajak Gabriel Bimo Sulaksono ikut serta sebagai drummer. Sementara
Dhani sendiri menjadi mengisi posisi lead vocalist, keyboardist,
dan guitarist. Andra, sesusai keahliannya, mengisi posisi sebagai lead
guitarist. Satu posisi bassist diisi oleh Didi Gimbal
Formasi
seperti ini sama dengan formasi awal DEWA19 yang terdiri dari empat orang
dengan pembagian posisi seperti itu. Formasi yang mengadaptasi Queen, grup band
kegandrungan Dhani. Namun formasi ini hanya bertahan satu tahun saja sejak
dibentuk pertama (1997—1998).
Didi Gimbal
memilih mengundurkan diri. Pengunduran diri Didi membuka ruang untuk dua
‘alumni’ SLANK, Parlin Burman Siburian ‘Pay’ (guitarist) dan Bongky
Marcel Ismail (bassist), ikut serta dalam proyek yang belum dipastikan
akan bertahan lama atau tak ini. Formasi inilah yang berhasil merilis album
penuh satu-satunya.
Satu-satunya
album Ahmad Band adalah Ideologi Sikap Otak atau ISO
dirilis pada tahun 1998. Musiknya terdengar lebih kencang ketimbang musik DEWA19
saat itu. Album ini berisi 11 lagu baru yang sebagian memuat nuansa kemanusian
dan terkesan idealis.
“Aku ingin
membuat album yang bisa mencerminkan karakterku yang sebenarnya. Aku ingin
menunjukkan, ini lho aku. Maaf, jangan bandingkan dengan DEWA19 19. Ini
obsesiku sejak lama,” kata Dhani tentang Ahmad Band.
Dengan
keadaan DEWA19 yang sedang seperti itu, Dhani praktis mencurahkan segala
rasanya pada album satu-satunya Ahmad Band ini. Lirik humanis, yang
menjadi kekuatan utama Dhani, berpadu ciamik dengan musik kencang yang merdu.
Sayang
formasi yang juga sanggup menyelesaikan album penuh ini tak sanggup bertahan.
Pay dan Bongky, yang masuk belakangan menjejak Didi Gimbal dengan pamit dari
Ahmad Band. Bimo pun undur diri lantaran bergabung dengan Romeo bersama Bebi.
Tinggallah Dhani dan Andra saja yang melanjutkan Ahmad Band.
Album ISO
selain menjadi satu-satunya album studio yang pernah dirilis, juga mencatatkan
rekor sebagai grup band pertama yang direkam di studio Dhani. Selain itu, Ahmad
Band juga mengilhami pembentukan The Rock dan Republik Cinta Management (RCM)
oleh Dhani, serta Andra and the BackBone oleh Andra. Keduanya sama-sama
berkarir solo dalam bentuk grup band beberapa tahun kemudian.
Kepergian
Pay dan Bongki serta Bimo dari Ahmad Band membikin Ahmad Band hanya tinggal
menyisakan Dhani dan Andra. Dua orang ini harus menghadapi dua kenyataan yang
serupa: sebagai punggawa DEWA19, hanya keduanya yang sedang prima, serta
sebagai punggawa Ahmad Band, hanya keduanya yang tersisa. Walau tinggal berdua
saja, walakin Dhani dan Andra masih sempat unjuk rasa bersama.
Sembari
menahan DEWA19 untuk tetap mempertahankan DEWA19, Dhani dan Andra menggaet
Tubagus Omas Ramdhan yang sedang berhenti sejenak dari Gigi untuk ikut serta
dalam Ahmad Band. Laki yang biasa disapa Thomas Ramdhan ini mengisi posisi bassist.
Sementara itu, Jaya, guitarist sekaligus penggerak utama Roxx yang
sedang berhenti sejenak, juga turut diajak. Jaya mengisi posisi seperti biasa
ia tempati.
Pada saat
nyaris bersamaan, Dhani menemukan Elfonda Mekel (Once). Kala itu, Once baru
saja kembali mentas sesudah mengalami gangguan pita suara. Sebelum mengalami
gangguan pita suara, Once sudah berpengalaman sebagai vocalist dan
pengalaman lebih banyak ia dapatkan sebagai backing vocalist. Ia pun
sempat merilis lagu tunggal berjudul Juwita Pandang pada tahun 1991.
Kembalinya Once ke dunia tarik suara dimulai dengan mengisi vocal di café-café.
Dhani yang
tertarik dengan Once kemudian mengajak Once untuk menjadi backing vocalist
di Ahmad Band yang kian pudar. Saat itu Dhani sebenarnya hendak mencari seorang
drummer baru untuk bergabung dengan DEWA19. Bimo yang nyaris mengisi
posisi tersebut terlanjur fokus dengan Bebi dalam grup band Romeo.
Once
kebetulan memiliki teman drummer yang sedang nganggur. Setyo
Nugroho, teman Once tersebut, baru saja undur diri dari Getah. Dhani pun njajal
Tyo sebagai penggebuk drum di Ahmad Band. Tak lama kemudian, Ahmad Band bubar.
Ramdhan kembali ke Gigi sedangkan Jaya kembali menghidupkan kembali Roxx. Hanya
tinggal Once dan Tyo.
Dhani dan
Andra pun, melihat ada secercah cahaya pada DEWA19 untuk kembali menggeliat.
Hadirnya Once dan Tyo kemudian dicoba Dhani dalam duonya dengan Andra. Bersama
Andra, Dhani merilis extended play berjudul Kuldesak. Album mini
ini memuat empat buah lagu, dua lagu baru serta dua lagu terdahulu yang
diaransir.
Kuldesak, lagu tunggal yang judulnya sama dengan judul mini
album, memuat harapan agar senantiasa diberikan petunjuk oleh Yang Maha Kuasa.
Lagu ini seakan menggambarkan suasana hati pelantunnya saat itu yang sedang
dirisak riak kuldesak. Kuldesak sendiri berarti jalan buntu. Kata ini serapan
dari bahasa Catalan, cul-de-sac.
Kembali ke
Timur menjadi lagu baru lainnya yang
dirilis duet Dhani-Andra ini. Lagu ini memberi masukan agar tak melupakan jiwa
dan tak melulu mengejar materi. Sementara dua lagu lainnya adalah aransir
ulang. Distorsi, yang dirilis dalam versi house, serta Aku
Cinta Kau dan Dia yang dirilis dalam versi akustik.
DEWA19 yang
berantakan memang sempat mengahancurkan perasaan mereka. Namun tak sepenuhnya
berduka. Tahun 1999 Dhani menyaksikan klub sepak bola kegandrungannya,
Manchester United, merengkuh treble winner di Camp Nou, Barcelona,
Catalan. Andra sendiri merupakan penggemar Barcelona.
Lebih dari
itu, Dhani baru saja ‘dilamar’ Pinkan yang kemudian ‘dikawinkan’ dengan Maia.
Andra berhasil meresmikan hubungannya dengan Ismulia Permata Sari (IPS). Sebuah
hiburan saat kuldesak menyentak.
Dengan
keadaan DEWA19 yang sempat menggelinjang, Tyo pun dengan mudah masuk sebagai
punggawa baru. Lain halnya dengan Once yang notabene membawa Tyo pada Dhani.
Bergabungnya Once dengan DEWA19 sempat membikin Dhani dan Andra berantem marem.
Ikatan batin yang kuat tandem-marem dengan Ari menjadi alasan kuat
dibalik ketakmauan Andra mengganti Ari.
Untuk
meyakinkan Andra bahwa Ari tak tergantikan, walau tetap aka nada perpisahan,
Dhani menggubah satu lagu tunggal khusus dinyanyikan Once. Lagu gubahan Dhani
tersebut berjudul Anggun yang dirilis pada tahun 1999.
Dengan
segala cerita yang ada, Ari pun ‘kabur’ dari DEWA19, untuk ‘terbang tinggi
seperti elang’. Perpisahan yang tak merugikan kedua belah pihak dan membikin DEWA19
memiliki warna baru bersama Once.
Kuldesak, yang liriknya mengolah alihbahasa surat al-Fatihah
ini, memberikan kepuasan tersendiri bagi Dhani dan Andra. Selain bisa menjadi hits,
doa mereka yang digamblangkan melalui lagu itu pun seakan terjawab dengan
klopnya Tyo dan Once dengan DEWA19. Sesudah berhenti sejenak, DEWA19 berhasil
kembali menghentak dengan menanggalkan angka ‘19’ sejenak.
B.Sl.Lg.051149.37.080816.02:39