— Their Collective and Individual
Personalities
Walau 2NE1 hanya terdiri dari empat punggawa saja, saya tak bisa menggandrungi seluruhnya. Hanya tiga punggawa saja yang benar-benar
merasuk sukma menggelinjangkan rasa, CL dan double
Park. Entah mengapa saya sulit
menyukai Minzy, walau bukan berarti saya membencinya. By the
way, saya dibesarkan oleh sepak bola yang kalau tak menang tidak selalu sama
dengan kalah.
Bom adalah punggawa yang pertama saya kenali. Ia
yang membawa saya pada 2NE1 melalui suara ajaibnya. Pertama mengenal 2NE1
memang dari audio, bukan dari video. Mungkin kalau saya mengenalnya dari video bakal nempel dulu dengan Dara, yang
memang paling cantik.
Tak sulit bagi saya untuk ‘menerima’ suara Bom. Bertahun-tahun sebelumnya sudah karib dengan suara Avril Ramona Lavigne, walau kemudian ‘pindah haluan’ ke Britney
Jean Spears sesudah era Toxic (2004).
Gara-gara Toxic yang sempat salah
sebut dilantunkan Beyoncé Giselle
Knowles-Carter, saya ‘terpaksa’ berkenalan dengan suara Beyoncé. Hingga akhirnya ada
Shinta Dewi (Tata) yang mulai menghentak khalayak melalui Dewi Dewi kemudian Maha Dewi.
Beruntung sekali orangtua
saya tak hanya mengenalkan saya pada Dewa 19 (terutama Ahmad Dhani Prasetyo dan Andra Junaidi
Ramadhan) dan Linkin Park (terutama Michael Kenji Shinoda), walakin juga Avril. Setidaknya saya tak melulu menyimak suara laki. Tentu kalau dengan mata lebih senang
menikmati pemandangan tubuh
perempuan!
Bom lahir dengan dianugerahi suara ajaib yang tak semua orang memilikinya. Entah
memang anugerah, entah suaranya dipoles lantaran ia begitu menggandrungi pemilik suara kuat bernama Mariah Carey, tak tahu pasti. Yang pasti, suara langka punya Bom
membikin dua langgam yang dinyanyikan sendiri bisa abadi. You and I
serta Don’t Cry selalu enak disimak, past to present dani to
future.
Saya sangat bahagia Dewa 19 bisa memiliki Ari Bernardus Lasso dan Elfonda Mekel, yang
perubahannya tak berlangsung
menyakitkan dan bisa menjadi semacam penanda perubahan warna Dewa.
Selain itu, saya sangat menyesal suara semahal Mbah Manshur Maskan gagal diabadikan dalam rekaman lantunan qiraat sab’ah.
Gagal memang, karena rencananya sudah ada.
Tak kalah penting adalah kegemaran saya ngompori
orang yang memiliki suara mahal, battle-mate saya Maya Modigliani Azra
(Maya) misalnya.
Jadi bisa
mengerti mengapa saya langsung bereaksi 2NE1 akan berhenti (entah sejenak atau
selamanya) ketika Bom di-smash kasus lawas yang dihadirkan saat 2NE1
sedang memuncak. Kasus yang menghentak khalayak serta memaksa 2NE1 memasuki masa
dirisak kuldesak.
Bom juga tak ragu tampil dengan bentuk tubuh chubby. Ketika Girls’ Generation
memengaruhi cara pandang orang bahwa perempuan harus langsing agar terlihat
menarik, Bom semena-mena menampilkan bentuk tubuh gempal yang nyatanya
tetap menarik.
Bom juga
memeragakan penampilan apa adanya dengan tak jaga-image. Ia bertingkah sesukanya, tak peduli tingkahnya dipuji
atau dimaki. Sayang memang, batin Bom
mudah sekali berpindah rasa dengan ekstrim: dari titik bahagia
hingga duka dalam jangka sekejap saja. Mungkin karena ia Aries (24 Maret
1984).
Suara kuat Bom di-back up dengan apik oleh CL. Passion kuat perempuan yang disapa dengan CL memang pada rapper, bukan vocalist ‘murni’ seperti Bom. Hanya
saja, ia mampu melakukannya dengan sangat baik. Urun suara
Bom dan CL di 2NE1 serupa dengan Chester Bennington dan Mike Shinoda di Linkin
Park.
Lebih dari
itu, CL juga mem-back up Bom dari sasaran hujatan ketika kasus Bom digelorakan. Dengan ciamik CL mewujudkan hasratnya untuk bersolo karir untuk ‘menyempurnakan’ karirnya sebagai musikus.
Gelinjang CL
sebagai CL, bukan sebagai bagian 2NE1, sanggup
mengalihkan perhatian khalayak umum dari Park Bom. Ia bisa mewujudkan ambisi
pribadinya sekaligus membantu battle-mate-nya untuk memulihkan mental yang sedang breakdown.
CL, kini, menjadi punggawa termuda 2NE1. Ia lahir pada 26 Februari 1991,
satu-satunya generasi 1990-an yang tersisa di 2NE1. Walau termuda, CL merupakan punggawa paling berkarisma. Karisma CL semakin terpancar
kuat berpadu dengan kepedulian pada battle-mate,
gagasan brilian yang terus diungkapkan, serta rapi dan rinci dalam merampungkan tugasnya.
Perjalanan
2NE1 yang penuh dengan segala perubahan hingga sulit dijelaskan 2NE1 ini ber-‘bentuk’ apa tak lepas dari peran penting pengagum berat Queen ini. Ungkapan Manunggaling CL-2NE1 pun tak berlebihan, malah didukung pula
oleh dua Park, Bom dan Sandara. Dalam album
Crush misalnya, CL begitu mendominasi
baik dalam menggubah langgam,
memimpin pembikinan video musik, serta tata
panggung ketika mentas di atas panggung bertajuk All or Nothing.
CL dengan
suara bertempo cepat mampu berpadu apik dengan Bom
yang suaranya kuat. Perpaduan Bom—CL memegang peranan penting dalam melantunkan langgam-langgam 2NE1. Sebagai grup yang kehadirannya perlu pemain tambahan di luar pemahaman yang sudah-sudah
mengenai grup musik industri,
yakni perpaduan nada dan kata belaka, Dara hadir melengkapi perpaduan ciamik ini. Produk-produk K-Pop tak semata memadukan nada dan kata, walakin juga rupa. Di sinilah Dara
memainkan peran penting ini.
Dara tak sekedar kuat memainkan peran sebagai main visual di 2NE1. Ia juga bagus dalam
melakoni peran sebagai support vocalist. Suara Dara yang manis
tak kalah kuat dengan Bom serta bisa melantunkan dengan tempo yang tak kalah cepat dengan CL. Sebagai
sesama main visual di grupnya, suara Dara jelas lebih bagus daripada Im
Yoon-ah (임윤아) [Yoona], role model-nya Eny Rochmwati
Octaviani (Tata). Walau Dara kalah karismatik dengan Nam Ji-hyun (남지현) [Jihyun].
Dara memang
sudah lebih dulu menghasilkan langgam
sendiri ketimbang dua battle-mate-nya ini, namun ia ‘rela’
menjadi ‘selir suara’ di 2NE1. Dara tahu tempat yang tepat buatnya ketika sedang membaur dalam 2NE1.
Dengan kesadaran terdahap kelebihan dan kekurangan, ia bisa menjadi pendukung untuk urusan nada dan kata serta
menjadi pemimpin untuk urusan
rupa.
Uniknya, Dara yang ketika mentas hanya menjadi support
vocalist ini, justru menjadi juru bicara 2NE1. Bukan CL sang leader yang melakoninya, tak juga Bom sang pemilik suara ‘ajaib’.
Peran Dara
sebagai juru bicara 2NE1 sangat mengagumkan. Ia bisa
menahan diri untuk tak mengungkapkan saat semua orang bisa percaya sepenuhnya pada ungkapannya. Selain bisa bicara seutuhnya, Dara juga sanggup menahan diri untuk tak membicarakan semuanya. Ia bicara seperlunya saja.
Dara juga
mudah membaur dengan lingkungan tanpa
ikut hanyut dalam pergaulan. Keintiman interaksi Dara dan
Bom tak serta-merta membuatnya ikut ‘terdampar di keruhnya satu
sisi dunia’ seperti dialami battle-mate-nya
itu.
Dara dibesarkan di tengah perjuangan keras keluarga untuk sekedar bertahan hidup. Hal ini membentuk kepribadian kuat, peduli
pada liyan, pekerja keras, dan tahu diri yang mengakar pada diri seorang Dara.
Penampilan
yang fragile berbanding terbalik dengan kepribadian strong yang ia miliki. Dara tak perlu menjelaskan bagaimana kepribadiannya
lantaran auranya sudah menampakkan dengan kentara. Ia perlahan tumbuh menjadi backbone bagi keluarganya. Karirnya yang dimulai ketika tinggal di Philippines menjadikannya
sebagai backbone bagi keluarga.
Perpaduan
tiga kepribadian kuat disertai kepedulian
pengelola dalam ngerumat, membikin 2NE1 terus melesat. 2NE1 tak sekedar hadir sejenak untuk menghentak khalayak. Mereka tak sekedar hadir untuk mendaftarkan diri sebagai grup musik serta melengkapi
‘penafsiran’ terhadap kata cantik. Walakin 2NE1 melakoni epik untuk menjadi barang antik.
K.Sn.Wg.131037.180716.06:09
