Dari Mesopotamia Ke Mesopotamia


Kilau Lampau Bangsa Asia (00)
 
Lee Chae-rin (CL Leader 2NE1) dan Prof. Lee Ki-jin (Sogang University)
dalam acara OECD Ministerial Meeting Daejeon 2015, World Science & Technology Forum
Sumber: CL
Keberhasilan Takaaki Kajita meraih nobel fisika tahun 2015, meski harus bancaan dengan Arthur Bruce McDonald, memberikan semangat hebat untuk ilmuwan Asia. Setelah sekian lama berada di bawah ‘bayang-bayang’ ilmuwan Eropa dan Amerika Utara, ilmuwan Asia mulai unjuk kebolehan.

Sebenarnya peran ilmuwan Asia cukup banyak, hanya saja hasil unjuk kerja mereka kurang tampak. Hal ini lantaran sumbangannya tak bersifat mendasar. Sedangkan hasil unjuk kerja Kajita yang membawa namanya meraih nobel tersebut sangat dahsyat. Ia berhasil membuktikan bahwa neutrino memiliki massa dan dapat bersiklus, hasil yang belum pernah dibuktikan sebelumnya.

Hasil temuan itu bisa berdampak banyak, termasuk perubahan buku rujukan keilmuan. Berikut kilas ringkas peran bangsa-bangsa di Asia terhadap perkembangan ilmu yang dimulai jauh sebelum bermulanya penanggalan Masehi.

Perjalanan dimulai dari kawasan Mespotamia. Kawasan yang menjadi tempat leluhurnya Farrokh Bulsara (Freddie Mercury) lead vocalist Queen. Dari sana, berlanjut ke arah timur menuju India, tanah airnya Aishwarya Rai. India sudah lama menjalin interaksi intim dengan tetangganya, Tiongkok. Dari negeri yang melahirkan Maggie Cheung Man-yuk ini, perjalanan kembali lagi ke Mesopotamia.

Bersambung ….

B. Sb.Lg.200949.37.250616.10:38