— unjuk rasa kala suntuk masa melanda
Mangkel dengan mungkret-nya proses penyelesaian album Bintang Lima, Ahmad Dhani Prasetyo
mengajak Andra Junaidi Ramadhan untuk menggarap proyek solonya. Ahmad Band,
proyek sampingan dibuat sebagai sarana unjuk rasa Dhani yang saat itu tak bisa
dilakukan bersama Dewa. Ahmad Band juga menjadi debut Dhani dalam menggarap
band di studio miliknya, Studio Rumahku.
Saat itu sendiri, Dewa
memang sedang dirisak riak kuldesak. Sementara keadaan lingkungan Republik
Indonesia sedang terhentak. Hanya Dhani dan Andra yang memungkinkan unjuk rasa
melalu karya mereka di ranah musik. Ari dan Erwin sulit keluar dari keruhnya
satu sisi dunia. Padahal Dhani pun sempat ikutan mencoba narkotika, meski tak
sampai menjadi pecandu. Hanya Andra yang clear
dari narkotika.
Tak ingin Ahmad Band
tertutup bayang-bayang Dewa, membikin Dhani menggaet orang lain yang bisa
menyuntikkan rasa baru. Ia sudah menggaet Andra, jadi akan menjadi masalah jika
menggaet orang yang nuansanya serupa dengan Dewa. Ahmad Band juga tidak dibentuk
untuk menandingi serta menggantikan Dewa.
Untuk itulah ia mengajak
Gabriel Bimo Sulaksono ikut serta sebagai drummer.
Sementara Dhani sendiri menjadi mengisi posisi lead vocalist, keyboardist,
dan guitarist. Andra, sesusai keahliannya,
mengisi posisi sebagai lead guitarist.
Satu posisi bassist diisi oleh Didi
Gimbal.
Formasi seperti ini sama
dengan formasi awal Dewa yang terdiri dari empat orang dengan pembagian posisi
seperti itu. Formasi yang mengadaptasi Queen, grup band kegandrungan Dhani.
Namun formasi ini hanya bertahan satu tahun saja sejak dibentuk pertama (1997—1998).
Didi Gimbal memilih
mengundurkan diri. Pengunduran diri Didi membuka ruang untuk dua ‘alumni’ SLANK,
Parlin Burman Siburian ‘Pay’ (guitarist)
dan Bongky Marcel Ismail (bassist), ikut
serta dalam proyek yang belum dipastikan akan bertahan lama atau tak ini.
Formasi inilah yang berhasil merilis album penuh satu-satunya.
Satu-satunya album Ahmad
Band adalah Ideologi Sikap Otak
atau ISO dirilis
pada tahun 1998. Musiknya terdengar lebih kencang ketimbang musik Dewa saat
itu. Album ini berisi 11 lagu baru yang sebagian memuat nuansa kemanusian dan
terkesan idealis.
“Aku
ingin membuat album yang bisa mencerminkan karakterku yang sebenarnya. Aku
ingin menunjukkan, ini lho aku. Maaf, jangan bandingkan dengan Dewa 19. Ini
obsesiku sejak lama,” kata
Dhani tentang Ahmad Band.
Dengan keadaan Dewa yang sedang seperti itu, Dhani
praktis mencurahkan segala rasanya pada album satu-satunya Ahmad Band ini. Lirik
humanis, yang menjadi kekuatan utama Dhani, berpadu ciamik dengan musik kencang
yang merdu.
Sayang formasi yang juga
sanggup menyelesaikan album penuh ini tak sanggup bertahan. Pay dan Bongky,
yang masuk belakangan menjejak Didi Gimbal dengan pamit dari Ahmad Band. Bimo
pun undur diri lantaran bergabung dengan Romeo bersama Bebi. Tinggallah Dhani
dan Andra saja yang melanjutkan Ahmad Band.
Album ISO selain menjadi satu-satunya album studio yang pernah dirilis,
juga mencatatkan
rekor sebagai grup band pertama yang direkam di studio Dhani. Selain itu, Ahmad
Band juga mengilhami pembentukan The Rock dan Republik Cinta Management (RCM)
oleh Dhani, serta Andra and the BackBone oleh Andra. Keduanya sama-sama
berkarir solo dalam bentuk grup band beberapa tahun kemudian.
B.Sl.Lg.180737.170416.10:22
