Butcah Chuniez
![]() |
| Sumber: Facebook |
Tepat pada 04 Oktober 2015 kemarin Eny Rochmawati Octaviani si Butcah
Chuniez sudah genap kepala dua. Tak tahu pasnya jam berapa, soal jam
bisa dinego. Tapi tanggalnya dapat dipastikan sesuai akta kelahiran, KTP, dan
SIM (karena sudah gedhe sudah punya KTP & SIM). Tak ada
typo soal tanggal lahirnya di sana. Ia memperingati hari perjuangan ibunya mem-mbrojol-kannya
ini di luar Kudus. Ia tampaknya ingin mengikuti jejak Nur Hidayati yang
memperingati ulang tahun keduapuluh di luar Kudus, Banda Aceh.
Ketika masih di rahim ibunya, Tata mungkin sudah mikirin mau mbrojol kapan.
Hal ini dilakukan agar ketika peringatan milad-nya nanti tak
bentrok dengan hari penting yang biasanya meramaikan media massa dan belakangan
media sosial. Jadi pas 29 September, ia bertahan agar tak mbrojol duluan
karena bertepatan dengan Hari Sarjana. Kemudian pada 30 September ia masih
bertahan karena bertepatan dengan G 30 S, peringatan tragedi yang merenggut
karir Jung Su-yeon alias Jessica di Girls’ Generation.
Memasuki Oktober, ia masih menyiksa ibunya dengan terus bertahan di rahim
ibunya. Tanggal 01 Oktober belum mau keluar juga. Ia tak mau hari lahirnya
bertepatan dengan Hari Kopi. Tanggal 02 Oktober juga masih bertahan biar tak
sama dengan Hari Batik. Lalu pada 03 Oktober masih tetap bertahan biar tak sama
dengan Hari Kretek.
Baru pada 04 Oktober ia berjuang agar harus keluar pada saat itu karena
keesokan harinya sudah dipaten menjadi Hari Kelahiran TNI. Tata tak mau hari
lahirnya berbarengan dengan peringatan peristiwa yang dipenting-pentingkan. Ia
tak mau senasib dengan Leily yang peringatan hari lahirnya berbarengan dengan
Hari Dokter. Ia juga tak mau seperti Nur Hidayati yang hari lahirnya sama
dengan Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI).
Namun ternyata Tata terlalu grusa-grusu pengen mbrojol.
Kelahirannya memang tak berbarengan dengan peringatan hari-hari nasional, namun
justru berbarengan dengan Hari Hewan Internasional. Kalau Leily berbarengan
dengan Hari Dokter, masih lumayan, sama-sama ada rasa medisnya seperti
kuliahnya sekarang. Kalau Hida berbarengan dengan Hari KORPRI, masih lumayan
ada rasa manajemennya seperti jurusan yang ia ambil ketika SMK. Nah kalau Tata
dihubungkan dengan Hewan? (--,)
Tapi Tata masih bisa ngeyel kalau ia tak salah lahir pada
04 Oktober. Ia bisa ngeyel meski bareng Hari Hewan
Internasional dengan mengatakan bahwa manusia juga termasuk hewan. Setidaknya
Tata mendapat pembenaran dari definisi manusia yang diberikan oleh ilmuwan
Manthiq yang menyebutkan bahwa manusia adalah hewan berakal (الإنسان
هو حيوان ناطق). Juga pembenaran dari ilmuwan Biologi yang menyebutkan
manusia dan hewan sama-masa masih termasuk Kongdom Animalia dalam
sistem Binominal Nomenclature.
Mencari pembenaran dari Ilmu Manthiq maupun Ilmu Biologi mungkin ada
hubungannya dengan kepribadiannya. Ilmu Manthiq dikenal sebagai ilmu untuk
orang yang ngeyel-an sehingga tak cocok buat saya yang sangat amat
pendiam sekali ini namun cocok buat Tata. Sedangkan Ilmu Biologi diakui Tata
cukup disenangi sejak SMP. Mungkin ia suka Biologi karena tak bakal banyak
ketemu dengan Matematika yang semakin ditekuni semakin tidak karuan.
Tak seperti Fisika.
Namun ternyata 04 Oktober lebih akrab dengan Fisika ketimbang Biologi. 04
Oktober 1916 menjadi hari lahirnya Vitaly Lazarevich Ginzburg, fisikawan asal
Rusia yang meninggal 08 November 2009 silam. Ginzburg merupakan penerima hadiah
nobel Fisika tahun 2003 atas sumbangannya pada teori Superkonduktor dan
Superfluida. Sumbangan ini diberikan secara keroyokan bersama Aleksei
Alekseyevich Abrikosov dan Anthony James Legget sehingga hadiahnya harus
dipakai bancaan bertiga.
Sedangkan pada 04 Oktober 1947 menjadi hari wafatnya Max Karl Ernst Ludwig
Planck, fisikawan asal Jerman yang lahir pada 23 April 1958. Max Planck
mendapatkan hadiah nobel Fisika tahun 1918 atas penemuan Energi Kuanta. Planck
lebih mujur karena ia menyumpangkan sendiri jadi hadiahnya bisa dimakan
sendiri.
Kedua orang ini, Planck dan Ginzburg, meski tak ganteng-ganteng amat namun
termasuk orang yang membikin Fisika semakin rumit dan berpotensi menjadikan
pelajar Fisika tak sempat pacaran. Padahal Albert Einstein dan Stephen Hawking
sudah memberikan teladan agar pelajar Fisika tak perlu melupakan pacaran. Meski
keduanya secara tersirat menyatakan jangan pacaran dengan perempuan yang
menekuni Fisika karena bakalruwet.
Ketika lahir, ia diberi nama lengkap Eny Rochmawati Octaviani. Dari nama
lengkap ini, nama sapaan Tata diberikan yang diambilkan dari penggalan kata
terakhir itu. Dari ketiga kata ini, nama tengah kata yang harus diperhatikan
dengan seksama. Nama ini mengandung huruf R yang sangat amat tak disukai oleh
kaum cadel. Meski kaum cadel kerap dihina, namun mereka bisa membusungkan dada
lantaran mereka not perfect but limited edition.
Nama adalah doa dari pemberi nama untuk yang diberi nama sejak nama itu
diberikan. Orangtua Tata tentu tak sembarangan memberi nama untuk buah hati
semata wayang kulit ini. Orangtua jelas memberikan nama yang bagus, baik dari
segi ucapan maupun makna. Rochmwati bermakna perempuan yang pengasih atau penuh
kasih. Lebih tepatnya, sosok penuh kasih yang kasihnya ditumpah-ruahkan pada
semua tanpa pilih kasih.
Kasih untuk semua tanpa pilih kasih merupakan salah satu sari pati dari
Jimat Kalimasada yang dimiliki Judhistira. Jimat Kalimasada yang terkenal
sebagai pusaka Pandawa sesungguhnya cuma kerta kosong, maka tak pernah dibaca
seumur hidup Judistira. Kalau digambarkan sekarang, seperti kertas kosong yang
diperebutkan dalam film paling relijius,Kungfu Panda.
Sari pati ini kemudian tampak ketika Jushistira bisa membaca Jimat
Kalimasada. Judistira bisa membacanya setelah Lingga Maya memintanya membaca
jimat tersebut dengan niat dan bahasa Sastra Cetha Atining Suksma
Sejati (bahasa naluri sejati). Lingga Maya adalah nama anjing
kesayangan Judhistira, seperti Tinkerbell yang menjadi anjing kesayangan Paris
Hilton.
Setelah dibacakan Jimat Kalimasada, Lingga Maya mendadak berubah wujud
menjadi Batara Darma. Batara Darma adalah dewa yang bertugas menjaga tegaknya kejujuran,
keadilan, dan kebenaran. Namun ia pernah dikutuk oleh Begawan Animandaya karena
dianggap tak bijaksana. Mungkin seperti Kim Tae-yeon yang dikutuk penggemar
Jessica karena dianggap tak bijaksana.
Melalui pembacaan tersebut, Judhistira membaca lima pasal dalam Jimat
Kalimasada:
- Siapa
ingin kaya, banyak-banyaklah berderma
- Siapa
ingin pintar, banyak-banyaklah mengajar
- Siapa
ingin dikasihi, tumpah-ruahkanlah kasih itu ke semua
- Siapa
ingin bahagia, bahagiakanlah sebanyak mungkin orang
- Siapa
ingin mati sempurna, sempurnakanlah kematian sahabatmu
Butir ketiga Kalimasada merupakan sari pati Rochmawati, nama yang disandang
Tata sejak bayi. Jadi kalau Tata nakal, misalnya tak mau nraktir teman-temannya, mending
diotel-otelsaja dia karena Rohmawati bermakna sosok pengasih yang tak pilih
kasih. Dan jangan lupa, Rochmawati harus diucapkan dengan baik dan benar, tak
boleh menjadi Lochmawati. :-p
B.Sl.Po.221236.061015.01:32
